Sejarah Vespa

Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah

Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.

Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.

Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta

Sejarah Vespa di Indonesia

Sebenarnya penulis sendiri tidak tahu persis kapan pertama kali Vespa masuk ke Indonesia. Mencoba mencari referensi ke beberapa narasumber pun tidak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai persamaan persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan teman saya dari Philipina menyebut bahwa Indonesia adalah surganya Vespa. Sampai saat ini mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PIAGGIO Jelajah Pasar Indonesia

Sun Motor Group, sebuah perusahaan otomotif berskala nasional yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun serta membawahi 9 brand otomotif ternama asal Jepang, Eropa dan Amerika (Mitsubishi, Suzuki, Nissan, Chevrolet, Renault, Chrysler, Jeep, Hino dan Toyota) kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan ditunjuknya anak perusahaannya, PT Sentra Kreasi Niaga, menjadi distributor khusus CBU dari brand scooter asal Italia yang telah melegenda, Piaggio, melengkapi eksistensi PT. Danmotor Indonesia selaku assembler produk Piaggio di Indonesia.

Surat Distributorship Agreement antara PIAGGIO & C. S.p.A. dengan PT SENTRA KREASI NIAGA, sebuah perusahaan joint venture antara SUN MOTOR Group dengan A.S. PHOON Pte. Ltd., Singapore, yang ditandatangani pada tanggal 28 Juni 2006 lalu memberikan harapan baru akan pengembangan serta peningkatan pelayanan bagi penggemar brand scooter asal Italia ini di Indonesia.

“Kami merasa bangga atas kepercayaan dari PIAGGIO & C. S.p.A. dan sekaligus tertantang untuk lebih mengembangkan produk-produk Piaggio, dengan merk-merknya seperti Vespa, Gilera, dan Piaggio itu sendiri, untuk kembali menjadikannya sebagai ikon otomotif yang berkualitas, berkelas dan memasyarakat di Indonesia,” jelas Nugroho Tjandrakusuma selaku Director Sun Motor Group.

Lebih jauh Nugroho menjelaskan, bahwa latar belakang pengalaman dan jaringan yang telah dimiliki Sun Motor Group, yang tersebar diberbagai kota besar di Indonesia, dipadu dengan keahlian teknis A.S. Phoon Pte. Ltd. yang telah bekerja sama dengan Piaggio di Singapura sejak tahun 1994 sangat membantu PT Sentra Kreasi Niaga dalam mengembangkan jaringannya dan sekaligus memberikan pelayanan yang prima bagi konsumen Vespa, Gilera dan Piaggio di Indonesia.

Francis Phoon, selaku director dari A.S. Phoon Pte. Ltd., menambahkan bahwa perusahaannya yang telah beroperasi sejak tahun 1957 di bidang otomotif roda dua di Singapura dan sejak tahun 2003 selalu terpilih sebagai Top Dealer Piaggio, berkomitment untuk merealisasikan Top Customer Satisfaction bagi pemakai dan penggemar produk-produk Piaggio di Indonesia.

Kongkritnya, kesiapan PT. Sentra Kreasi Niaga untuk mengembangkan produk-produk Vespa, Gilera dan Piaggio di Indonesia mencakup penyediaan prasarana 3S (Sales, Service & Sparepart) yang saat ini telah meliputi tiga dealer untuk wilayah Jakarta ( Jl. Fatmawati No. 45 - Jakarta Selatan; Jl. Tanjung Duren Raya No. 24 – Jakarta Barat; Jl. MH. Thamrin A2 No. 07, Bintaro Jaya Sektor B VII – Tangerang) serta beberapa dealer di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung (Jl. Lengkong Kecil No. 9), Surabaya (Jl. Ngagel No. 81-85), Jogjakarta (Jl. Magelang Km. 5-7), dan Bali (Jl. Teuku Umar No. 177, Denpasar) serta menggandeng PT. Tunas Financindo Sarana (Tunas Finance), yang telah berpengalaman selama 16 tahun, untuk memberikan kemudahan pembelian dengan cara kredit bagi konsumen peminat produk-produk Piaggio. Di tahun 2007 ini PT. Sentra Kreasi Niaga menargetkan penjualan sebesar 800 unit untuk produk-produk Piaggio, Vespa dan Gilera.

Guna lebih meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi pemilik produk-produk Piaggio untuk memakai dan merawat kendaraan mereka, kami juga menyediakan fasilitas `Home Service` dan ‘Emergency Assistance 24 Hours` yang sementara ini untuk wilayah Jakarta dapat diakses pada nomor telpon 745 7944 dan 745 7955. Hal ini merupakan suatu terobosan baru yang disediakan bagi pemilik kendaraan roda dua di Indonesia.

Sebagai wujud kepedulian sosial Piaggio dan pemakainya, PT Sentra Kreasi Niaga bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia untuk mendukung suksesnya Love Indonesia Programs dengan menyumbangkan Rp.100,000,- (Seratus Ribu Rupiah) untuk masing-masing unit yang terjual selama tahun 2007 ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penyediaan 25,000 rumah layak tinggal bagi mereka yang kurang mampu, yang mana proses pembangunannya akan dilaksanakan bersama-sama oleh Habitat for Humanity Indonesia, komunitas Piaggio dan calon pemilik rumah tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Dealer resmi Piaggio Indonesia

Link: http://www.sunmotor.com/piaggio/

PT. Sentra Kreasi Niaga
Jl. Matraman Raya 140, Jakarta Timur
Telp: (021) 851 8176 Fax: (021) 858 0374

Pusat Kawasan Niaga Bintaro Jaya Sektor VII
Jl. MH. Thamrin Blok B7/A2 No. 07A, Tangerang
(Depan Rumah Sakit International Bintaro)
Telp.: (021) 745-8020, Fax.: (021) 745- 8035

Jl. Tanjung Duren Raya 24 Jakarta Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat
Telp. (021) 568 2430, 560 7871-72

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Harga Pasaran Piaggio di Indonesia

- Vespa LX150cc Rp 52 juta

- Vespa GTS 250cc Rp 81 juta

- Vespa GTV 250cc Rp 84 juta

- Piaggio MP3 250cc Rp 110 juta

- GIlera Runner ST200cc Rp 66 juta

- Piaggio Xevo 250 cc Rp 84 juta

- Piaggio Fly150cc Rp30jt (fly 125 Rp 26 juta)

- NEXUS 500 CC Rp 198 juta

- Piaggio Beverly 250cci Rp 85 juta

- Vespa S Rp 55 juta


- Fuoco 500 Rp 265 juta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Living the Vespa Lifestyle

Sebagaimana telah diketahui oleh para pecintanya, Vespa, sebagai produk scooter lansiran Piaggio yang paling terkenal baru saja melewati ulang tahun ke 60nya di tahun 2006 lalu. Bentuk klasik dipadu dengan teknologi mutakhir menjadikannya sebagai ikon otomotif yang unik dan artistic. Sejak diperkenalkan di tahun 1946, di seluruh dunia Vespa telah terjual lebih dari 16 juta unit.

Piaggio Group sendiri telah beroperasi sejak tahun 1822 di bidang industri perkapalan dan kemudian berkembang ke sektor-sektor transportasi lain seperti industri kereta api, pesawat terbang, cable cars, trailers, trams, truk dan bus sebelum akhirnya berkonsentrasi pada industri transportasi ringan roda dua dengan merk-merk Piaggio, Vespa, Gilera, Derbi, Aprilia, Guzzi dan Scarabeo, serta roda tiga dan empat dengan merk Ape, Porter, dan Quargo. Dalam 9 bulan pertama di tahun 2006, Piaggio Group telah menjual 546.000 kendaraan yang merupakan peningkatan sebesar 11% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Yang kami jual adalah gaya hidup yang bertanggung jawab bagi warga kota metropolitan modern, menggunakan Vespa yang artistic dan stylish sebagai alat transportasi anda akan membantu mengurangi kepadatan jalan raya dan polusi udara sekaligus mengurangi pemakaian bahan bakar minyak yang kian menipis persediannya tanpa mengurangi gaya penampilan anda. Kami memerlukan dukungan dari reken-rekan media serta para pecinta Piaggio di Indonesia untuk mempopulerkan `Living the Vespa Lifestyle`. Be Ready Indonesia, Vespa Mania has returned and it is here to stay….” tutup Nugroho.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tips Agar Sepeda Motor Aman dari Tangan Jahil (Pencurian)

1. *Memasang kunci pengamanan tambahan*, seperti menggunakan kunci garpu
depan atau kunci ban yang setidaknya akan menghambat si pencuri motor
melangsungkan niatnya. Mengganti kunci original dengan model kembang yang
tak mudah dibuka paksa dan menambahkan kunci stang. Pengamanan ini pun
sebaiknya selalu digunakan setiap kali akan meninggalkan motor Anda di
tempat parkir. Walaupun Anda hanya akan meninggalkan motor dalam waktu
singkat, seperti mengambil uang di ATM atau mengambil barang di rumah.

2. *Jika memarkirkan motor di halaman atau garasi rumah*, usahakan untuk
meletakannya di tempat yang paling dalam dan terhalang mobil atau benda
lain, mengingat pencurian motor kadang juga dilakukan dengan cara
mengangkatnya terlebih dulu dari area parkir di dalam rumah.
3. *Usahakan untuk selalu memarkirkan motor di tempat yang aman*, atau
mendapat penerangan yang cukup.

4. *Memarkirkan motor di area yang bisa terlihat* dari kamera keamanan.

5. *Jika perlu, kunci motor dengan barang-barang tak bergerak* seperti pohon
dengan menggunakan rantai untuk pengamanan maksimal.

6. *Tak ada salahnya memasang alarm* dengan bunyi-bunyian yang keras atau
yang dapat mematikan mesin motor seketika saat dijalankan tanpa mematikan
alarmnya terlebih dulu. Namun, pastikan bahwa pemasangan alarm ini dilakukan
dengan benar agar tidak menimbulkan kerusakan. Oleh karenanya sebelum
memasang alarm, tak ada salahnya mencari informasi terlebih dulu untuk
mencari mekanik yang teliti dan dapat memasang alarm dengan baik.

7. *Jangan tinggalkan barang-barang* seperti helm, jaket, atau barang
lainnya di motor, mengingat hal ini tanpa disadari justru menarik perhatian
si tangan jahil mendatangi motor Anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

MEMILIH DAN MENGGANTI PELUMAS

Kondisi kendaraan bermotor sangat ditentukan oleh pemeliharaannya. Dengan
perawatan yang baik, mobil akan selalu dalam kondisi prima. Bila
asal-asalan, jangan heran kalau kendaraan sering ngadat.

Perawatan yang tergolong sederhana tetapi sangat vital adalah penggantian
rutin minyak pelumas. Meski sederhana, jenis perawatan ini sering menyisakan
persoalan pemilihan pelumas yang tepat dan hal-hal yang berkaitan dengan
penggantiannya. Pasalnya, pelumas di pasaran tidak hanya berbeda merek
tetapi juga memiliki berbagai spesifikasi. Selain itu, penggantian pelumas
(untuk mesin) juga berkaitan dengan penggantian suku cadang lainnya.

*Oli mesin paling vital*
[image: Vital]Dalam memilih pelumas, jenis kegunaan, kekentalan, dan mutu
merupakan tiga hal yang menentukan. Dari segi kegunaan, ada pelumas sangat
kental seperti gel yang biasa disebut *grease* alias gemuk. Begitu
kentalnya, gemuk akan menempel terus pada komponen yang dilumasi dan tidak
akan menetes, sehingga cocok untuk komponen-komponen terbuka seperti engsel
pintu, sendi-sendi batang kemudi (*tie rod*), lengan suspensi, dsb.

Untuk melumasi komponen yang sifatnya lebih penting, mengandalkan presisi,
dan rumit seperti mesin, transmisi, dan gardan (diferensial), diperlukan
pelumas yang lebih encer ketimbang gemuk. Pelumas encer yang akrab disebut
oli ini dapat bergerak luwes melalui permukaan komponen yang saling
bergesekan. Selain itu kondisi yang lebih encer ini memastikan setiap
permukaan logam tertutup pelumas.

Oli untuk mesin lebih encer daripada yang digunakan pada roda gigi
(transmisi, gardan). Ini dimaksudkan agar pelumas dapat disirkulasikan
melalui saluran-saluran kecil dan sempit dalam mesin dengan lancar.
Sedangkan pada roda gigi, pelumas disirkulasikan dengan bantuan putaran roda
gigi itu sendiri. Dengan tingkat kekentalan tinggi pelumas terangkat oleh
gerigi roda, dan pelumas yang kental dapat meredam suara gesekan lebih baik.
Jadi untuk membedakan pelumas mesin dan pelumas roda gigi, dapat dilihat
dari kekentalanya. Atau, dilihat dari label kemasannya, *Engine Oil* atau *Gear
Oil*.

Dari semua jenis pelumas tadi, pelumas mesinlah yang paling penting lantaran
di dalam mesin terjadi berbagai macam gerakan yang memerlukan pelicin supaya
tidak mudah aus. Karena kerja pelumas pada mesin lebih berat, maka
penggantiannya pun lebih sering dibandingkan dengan pelumas lainnya.

Berdasarkan bahan bakunya, pelumas dibedakan atas dua macam, mineral dan
sintetis. Pelumas mineral berbahan dasar minyak bumi. Setelah diolah, minyak
bumi ditambah bahan-bahan aditif agar mutu pelumas menjadi lebih baik. Pada
pelumas modern biasanya bahan aditifnya cukup lengkap, sehingga beberapa
merek tidak menganjurkan penambahan aditif atau *oil treatment*. Sedangkan
jenis sintetis adalah pelumas berbahan dasar campuran berbagai macam bahan
kimia yang dibuat di laboratorium. Umumnya, pelumas sintetis mempunyai
tingkat mutu lebih tinggi daripada pelumas mineral, namun harganya lebih
mahal.

Warna pelumas bermacam-macam tergantung dari mereknya. Ada yang berwarna
merah, hijau tua, kuning, atau ungu.
Oli juga dibedakan atas kekentalannya. Dalam kemasan atau kaleng pelumas,
biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang menunjukkan kekentalannya.
Contohnya, SAE 40, SAE 90, SAE 10W-50, SAE 5W-40, dsb. SAE merupakan
kependekan *Society of Automotive Engineers* atau Ikatan Ahli Teknik
Otomotif. SAE mirip organisasi standarisasi seperti ISO, DIN, JIS, dsb. yang
mengkhususkan diri di bidang otomotif. Sedangkan angka di belakang huruf
tersebut menunjukkan tingkat kekentalannya.

Maka, SAE 40 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 40
menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas
tersebut. Ada juga kode angka *multi grade* seperti 10W-50, yang menandakan
pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di
sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata
*Winter*(musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat
kekentalan sama dengan
SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas. Oli
seperti ini sekarang banyak di pasaran karena kekentalannya luwes (flexible)
dan tidak cenderung mengental saat udara dingin sehingga mesin mudah
dihidupkan di pagi hari.

Pada suhu udara panas atau normal, tingkat kekentalan pelumas mesin berkisar
40 - 60. Sedangkan pelumas roda gigi seperti persneling, gardan, dsb.,
kekentalannya 90 untuk kendaraan tugas ringan seperti kendaraan penumpang,
dan 140 untuk kendaraan tugas berat seperti truk, traktor, alat berat, dan
semacamnya. Oli jenis ini tidak begitu dipengaruhi oleh suhu udara di
sekitarnya.

Khusus untuk transmisi otomatis, pelumas yang digunakan berbeda dengan
transmisi manual. Pelumas transmisi otomatis sering disebut juga ATF
(*automatic
transmission fluid*). Sebenarnya fungsi ATF tidak hanya sebagai pelumas
tetapi juga sebagai pemindah tenaga atau minyak hidrolik. Karena itu ATF
juga sering digunakan pada *power steering* (peringan kemudi).

*Makin lengket, makin bagus*
Selain kekentalan, yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya. Kalau
tingkat kekentalan mempunyai satuan SAE, maka tingkat mutu mempunyai satuan
sendiri yaitu API (American Petrolium Institute). Untuk tingkatan mutu
ditandai dengan kode-kode huruf dan hanya tertera pada pelumas mesin. Kode
tersebut terdiri atas dua bagian yang dipisahkan garis miring. Contohnya,
API Service SG/CD, SH+/CE+, dsb.

Kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata *Spark* yang berarti
percikan api) adalah spesifikasi untuk mesin bensin. Pembakaran pada mesin
bensin memang dinyalakan oleh percikan api busi. Sedangkan pada mesin disel
pembakaran terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi, sehingga kode
mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (*Compression*). Huruf kedua pada kode
mutu merupakan tingkatan mutunya, sesuai dengan urutan huruf atau alfabet.
Semakin mendekati huruf Z semakin bagus mutu pelumas tersebut.

Pelumas dengan kode SG/CD menandakan pelumas tersebut terutama digunakan
untuk mesin bensin (SG), meski dapat pula untuk mesin disel (CD). Dan
tingkat mutu pelumas tersebut sampai pada tingkat G untuk mesin bensin dan
tingkat D untuk mesin disel. Sedangkan tanda "+", misalnya pada kode
SH+/CE+, adalah sebagai tanda nilai lebih dari tingkat SH dan CE.

Ada juga penulisan kode yang dibalik dengan huruf C di depan, misalnya CD/SF
atau CE++/SH+. Ini pun ada maksud tertentu, yaitu pelumas dikhususkan untuk
mesin disel, meskipun bisa pula digunakan pada mesin bensin.

Jika diperhatikan, meskipun pelumasnya sama bila digunakan pada mesin disel,
mutunya dinilai lebih rendah daripada jika pelumas tersebut digunakan pada
mesin bensin. Memang umumnya pelumas mesin mempunyai tingkat mutu seperti
ini. Mesin disel mempunyai tekanan atau kompresi dua kali lipat lebih besar
daripada mesin bensin. Akibatnya, getaran mesin dan momen puntir yang
dihasilkan lebih besar. Tugas pelumas pada mesin disel pun lebih berat
dibandingkan dengan pada mesin bensin. Karena itu, standar kualitasnya lebih
tinggi ketimbang standar kualitas pelumas mesin bensin.
Yang menjadi patokan mutu pelumas adalah kekuatan lapisan film pelumas yang
berfungsi melekatkan pelumat tersebut pada logam. Semakin tinggi
kualitasnya, semakin kuat lapisan film mengikat pelumas pada permukaan logam
mesin. Dikatakan semakin tinggi kualitasnya lantaran logam semakin
terlindung dari proses keausan. Sampai saat ini tingkat kualitas pelumas
masih sampai tingkat SJ+ dan CF++. Mesin-mesin teknologi baru seperti *
Twin-Cam*, DOHC, *Multi-Valve*, VTEC, VVT, Turbo, dsb., menuntut pelumas
tingkat tinggi, karena komponen mesin yang harus dilumasi sangat banyak.

*Filternya juga wajib diganti*
Jenis pelumas yang digunakan sebaiknya sesuai dengan persyaratan yang
diminta produsen kendaraan bermotor yang bersangkutan dan menurut pemakaian
kendaraan sehari-hari. Karenanya buku pedoman pemilik kendaraan bermotor
perlu dibaca agar tidak terjadi salah pilih pelumas dan pengeluaran biaya
terlalu mahal. Umpamanya, untuk mobil dengan mesin konvensional (4 silinder
8 katup), jika dalam buku pedoman disebutkan minimal tingkat SE atau CC,
tidak perlu dipilih pelumas SJ+ atau CF+. Pemakaian pelumas bermutu tinggi
pada mesin konvensional hanya memboroskan uang, kecuali jika kendaraan
digunakan pada medan dan beban berat atau pada frekuensi pemakaian tinggi.

Perlu pula diperhatikan, masa pakai pelumas ada batasnya. Jangka waktu
penggantian oli mesin berkisar antara 2.000 - 5.000 km, tergantung dari mutu
pelumas yang digunakan. Semakin tinggi mutunya semakin lama jangka waktu
penggantiannya. Sebaliknya, semakin berat tugas mesin, semakin cepat
penggantiannya. Jadi, jangka waktu penggantian minyak pelumas tergantung
pada tingkat pemakaian kendaraan tersebut.

Mobil yang digunakan setiap hari di dalam kota dan tidak melewati daerah
macet dapat menggunakan pelumas SE atau SF untuk mesin bensin, dan CC atau
CD untuk mesin diesel. Penggantiannya dilakukan setelah 3.000 - 5.000 km
perjalanan. Kendaraan yang digunakan ke luar kota dengan kecepatan konstan
dapat menggunakan minyak pelumas dengan kualitas sedikit lebih tinggi,
misalnya SG atau SH (bensin) dan CD atau CE (disel). Untuk pemakaian yang
lebih berat, misalnya digunakan di daerah macet atau daerah pegunungan yang
penuh dengan tanjakan, sebaiknya digunakan pelumas dengan mutu tinggi atau
frekuensi penggantian pelumas lebih sering, misalnya setiap 2.000 - 3.000
km.

Oli mesin sebaiknya sering sering diperiksa kondisinya dengan menggunakan
tongkat pengukur pada mesin. Untuk memeriksanya cukup mudah. Cabut tongkat
pengukur dari dudukannya, bersihkan dari minyak pelumas yang ada, masukkan,
dan cabut kembali untuk mengetahui kondisi dan volume pelumas. Perhatikan
ujung tongkat yang dibasahi pelumas. Permukaan pelumas harus berada di
antara garis L (*low*) dan H (*high*). Jika dibawah garis L, tambahkan
pelumas sampai mencapai garis H. Perhatikan juga warnanya. Jika oli berwarna
hitam pekat, pelumas sudah kedaluwarsa dan perlu diganti dengan yang baru.

[image: oli-oli]Penggantian oli mesin sering kali menjadi acuan penggantian
suku cadang lain, seperti saringan oli (*oil filter*). Pada umumnya,
penggantian saringan oli dilakukan setelah tiga kali ganti oli atau setiap
10.000 km. Penggantian ini sama pentingnya dengan penggantian pelumasnya.
Saringan oli berfungsi untuk menyerap atau menyaring kotoran-kotoran dalam
pelumas tersebut. Keterlambatan penggantiannya dapat berakibat fatal untuk
mesin.

Jika saringan pelumas sudah penuh kotoran, saringan tersebut bakal
tersumbat, sehingga tekanan pelumas meningkat dan pelumas akan mengalir
melalui saluran *by pass*. Pelumas memang tetap mengalir dan bersirkulasi,
tetapi tidak tersaring dan debit aliran pelumas menurun. Dalam kondisi
seperti ini mesin mengalami kekurangan suplai pelumas (*oil starvation*).
Tentu saja ini berakibat kurang baik pada komponen-komponen mesin.

Saat mengganti saringan, kebutuhan pelumas meningkat sekitar 0,5 l. Jadi,
jika kapasitas pelumas 3 l, pada saat ganti saringan diperlukan oli sebanyak
3,5 l. Pada saat bersamaan sebaiknya mekanik diminta membersihkan pula
saringan udara. Biasanya, jasa ini diberikan cuma-cuma sebagai bagian
servis.

Dengan perawatan dasar yang teratur, diharapkan kendaraan tidak gampang
merongrong pemiliknya. Usia pakai kendaraan juga bisa lebih lama. Tapi
jangan lupa pula perawatan bagian kendaraan lain. Jangan sampai mesinnya
tetap dalam kondisi prima, tetapi bodinya malah hancur.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS